Sabtu, 10 Juli 2010

ini yang saya lakukan ketika rindu.

hemm..
kesibukan dia membuat saya sedikit kesepian. saya terbiasa rupanya dengan kehadiran dia di sebelah saya. untuk dimaki. dipuji. dikecup. dicubit. danlainlain.
jadi, ketika dia sedang tidak berada di samping saya, ini yang saya lakukan.
saya berkirim pesan singkat dengan beberapa kawan.

salah satunya adalah seorang teman, yang sebenarnya tidak begitu dekat dengan saya. hanya saja, ketika dia sedang ada masalah dengan pacarnya, saat yang sama -secara kebetulan- saya sms menanyakan kabar dan pada akhirnya dia jadi curhat soal masalahnya dengan pacarnya. ini kali kedua dia bercerita panjang lebar tentang keadaannya.

yah, masalahnya pada kesetiaan yang harus dibangun setelah kata komitmen terucap. dua tahun katanya, dia mencintai gadis ini. pada awalnya, sang gadislah yang menyatakan cinta duluan. pada akhirnya yang cinta setengah mati sampai tidak rela melepas adalah teman saya -si pria-.
selingkuh katanya. si gadis yang katanya juga -oh i can't live without you- berselingkuh. doeeer!! teman saya ini langsung shock dan sempat meminta putus karena kata -kita pacaran- yang artinya -kamu milikku- telah dikhianati.

namun pada akhirnya mereka tidak jadi putus, sang gadis lebih memilih kawan saya yang lebih ganteng ini.

ironisnya, sekarang hal ini terulang. hubungan mereka menghambar entah kenapa. bahasa gaulnya sih -gue digantungin!!- sang cowok yang teman saya ini yang kali ini emoh diputusin, atau putus, lebih tepatnya. mereka pada level blur. saya pun tidak bisa memberi nasehat lebih, karena posisi saya hanyalah teman yang diberi cerita, bukan dimintai nasehat.

ini sangaaaat mengingatkan saya pada kekasih saya yang sebelumnya adalah sahabat baik saya. haha. hubungan dia dengan pacarnya telah sampai pada usia dua tahun. dua tahun yang diisi lima kali dikhianati. saya yang baru tahu fakta itu, marah, mengumpat, sampai menangis. saya bilang dia goblok karena maumaunya dikhianatin lima kali. menurut saya dua kali saja sudah lebih dari cukup untuk mengakhiri sebuah hubungan. dan alasannya saat itu adalah usia pacaran mereka yang dua tahun sekian bulan. saya pikir itu sangat dangkal. apakah usia pacaran adalah excuse tersendiri untuk sepasang manusia yang berpacaran, yang salah satunya selingkuh, untuk mengakhiri hubungan?

saya pikir kok tidak. usia hubungan itu tidak ada hubungannya sama sekali. usia sebuah hubungan setidaknya menjadi sebatas penanda saja, bukannya alat vital untuk memutuskan bahwa kapan sebuah hubungan bisa berakhir atau tidak. kedewasaan kedua insan yang berhubungan itulah yang menjadi kunci. akal sehat juga harusnya bermain dengan fasihnya agar keputusan yang diambil tidak melulu berdasarkan usia pacaran.

well, sekarang si kawan sedang kebingungan nampaknya, menilik dari statusnya yang dipajang di facebook. mungkin sebaiknya saya hubungi dia dulu sekarang, sekedar menanyakan tawaran bir dingin di siang terik ini.

=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar