Selasa, 20 Juli 2010

yang tertinggal dari malam itu

-ketika kita bercinta aku memandang bulan bergelayut manja di atas jendela kamarku-

lalu senyummu muncul, mengecupku di dahi dengan sejuta perasaan
aku menutup mataku, membiarkan segala inderaku merasakan bibirmu di telingaku
membisikkan sesuatu tentang aku cinta kamu dan semacamnya
dan kamu membelai pipiku, memandangku mesra -aku jarang mendapatkannya-
lalu tangan kita bertautan dan aku mulai menyandarkan kepalaku di bahumu.
mendesah -ah, bahagianya aku menjadi milikmu-
lalu kau mengangkat daguku dan mendesah pelan juga -akupun demikian bahagianya menjadi punyamu-
-sayang- bisikmu lagi dan mataku mulai basah oleh air mata bahagia
.dan ponselku berbunyi, kita harus pergi.



I love you. Since the first time you called my name.

Kamis, 15 Juli 2010

sepotong bulan yang tersenyum manis

saya baru saja pulang dari sebuah rapat untuk makrab fakultas. saat rehat sejenak tadi, dan mampir di ramto-angkringan favorit saya dan kawankawan- saya sempat melihat bulan yang sedang cantik-cantiknya. bulan sabit yang tersenyum manis. ditemani sebuah bintang di sampingnya. sampai saya pulang, saya masih memperhatikan bulan cantik itu. dan untung saja saya bisa sampai rumah dengan selamat, sehat sentosa.

bulan yang demikian manis itu seperti menyimpan cerita tersendiri tentang apa itu yang masih misteri. maklum, saya wanita mellow, jadi kalau lihat yang indah indah begitu, jadi ingin mendramatisir suasana. ditambah dengan perasaan yang sedang jatuh cinta, lengkaplah sudah imajinasi tentang saya dan bulan dan bercinta.
saya lalu mengirim pesan singkat kepada seorang kawan. "lihat deh bulan sama bintangnya. yahuud!" dan dia, setelah sepuluh menit, membalas "iya, smiling at us."
entah kenapa, setelah saya masuk kuliah dan merasakan beberapa perpisahan dengan kawan kawan di sma dulu, saya pada awalnya merasa sedih dan kesepian. teman teman saya mulai kuliah di banyak tempat, pergi bekerja di kota lain, bahkan mendapatkan beasiswa di benua lain. saya sering sekali merasa rindu. dan ketika itulah, saya mulai berpikir bahwa jarak itu bukanlah sesuatu yang patut disesali, dilebih-lebihkan, dibuat menjadi sebuah alasan mengapa air mata harus turun karena rindu. saat-saat labil itulah, saya menekankan pada diri saya. mereka tidak sejauh itu. kita masih di planet yang sama, memandang bulan yang sama cantiknya, merasakan matahari yang sama teriknya, merasakan langit yang sama birunya - kadang berganti dengan jingga, nila, abu-abu, sampai menghitam- . see. saya dan mereka yang saya sayang tidak sejauh itu. bahkan dulu saya sempat menahan tangis ketika tahu bahwa sahabat saya semasa sma akan kuliah di China. sangat jauh, pikir saya. sms dan telepon pun tidak akan semudah biasanya. saya tidak bisa dengan semudah dahulu curhat ke dia ketika saya ada masalah. tapi saya sadar, bulan yang sedang menggantung dengan manisnya itu mungkin juga sedang memandang kawan saya beberapa jam lalu, atau beberapa jam lagi, atau sekarang mungkin.

hey bulan yang cantik, bilang ke mance kalau saya kangen banget.

Rabu, 14 Juli 2010

saya dan looklet dan cita cita kecil

pernah tahu situs bernama looklet.com?
di situs ini, kita disediakan model, pakaian, background, dan efek fotonya sekalian, untuk dipajang pada profil kita. pakaian yang disediakan bagus bagus, merk luar semua pastinya, model yang dipilih pun model catwalk yang badannya zero size, dan yah, yang lain-lain yang menarik remaja putri yang doyan fashion.

saya salah satunya.

mengenal looklet dari salah satu koran berbahasa inggris yang sedang saya baca gara gara mata kuliah semantics, saya langsung membuka situs tersebut dari area hotspot di kampus saya.
lalu, menjelajahi, mengenal, dan akhirnya membuat sebuah akun di situs tersebut.
saya jadi gemar membuat sebuah look, istilah untuk sebuah penampilan. berbagai macam look saya buat, dan banyak teman dari belahan dunia yang lain datang untuk sekedar melihat look saya di akun milik saya itu.

nah, yang ingin saya utarakan di sini adalah betapa banyak baju zero size di luar sana yang cocok digunakan para model tersebut. nyatanya, tidak semua orang yang bermain looklet, punya ukuran nol yang cocok dengan pakaian yang ada di situs tersebut, dan sangat mungkin untuk mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. mungkin mereka bisa dengan mudah mencontoh bergaya macam itu dengan mengambil pakaian model serupa yang dijual di nusantara, lalu bisa dengan asyiknya melenggang kangkung dengan pakaian yang -oh so cute- tersebut. hahahaha.

terdengar iri?
ya, memang. saya punya ukuran yang sama sekali bukan zero size. tubuh besar saya ini nggak bisa dengan semena mena mencomot model model yang sedang trend di dunia maya. saya harus dengan pandainya menyeleksi model pakaian yang harus saya kenakan.
dan looklet hanyalah pemuas nafsu semata. hahahaha.
ketagihan saya pada looklet membuat saya semakin mantap dengan cita cita kecil saya, yaitu membuka sebuah butik dengan pakaian yang sama sekali bukan zero size, pakaian dengan ukuran saya, dengan model tidak sembarangan, untuk membantu teman teman berukuran saya di luar sana yang kesulitan mencari pakaian dengan ukuran yang tepat dan keranjingan looklet seperti saya.
selama ini, saya tidak pernah mencari dan membeli baju di butik, karena akan membuat semacam sakit hati dengan model lucu namun ukuran mini itu. saya memilih untuk membeli baju di awul-awul, toko baju second hand -dan entah kenapa saya selalu berhasil dapat yang bagus- dan juga menjahitkan baju yang saya inginkan di penjahit langganan.

yah, inilah suara hati saya yang jarang sekali saya ungkapkan.
semoga citacita yang sama sekali ga ada hubungannya dengan jurusan kuliah saya ini bisa terwujud. amin.

Sabtu, 10 Juli 2010

ini yang saya lakukan ketika rindu.

hemm..
kesibukan dia membuat saya sedikit kesepian. saya terbiasa rupanya dengan kehadiran dia di sebelah saya. untuk dimaki. dipuji. dikecup. dicubit. danlainlain.
jadi, ketika dia sedang tidak berada di samping saya, ini yang saya lakukan.
saya berkirim pesan singkat dengan beberapa kawan.

salah satunya adalah seorang teman, yang sebenarnya tidak begitu dekat dengan saya. hanya saja, ketika dia sedang ada masalah dengan pacarnya, saat yang sama -secara kebetulan- saya sms menanyakan kabar dan pada akhirnya dia jadi curhat soal masalahnya dengan pacarnya. ini kali kedua dia bercerita panjang lebar tentang keadaannya.

yah, masalahnya pada kesetiaan yang harus dibangun setelah kata komitmen terucap. dua tahun katanya, dia mencintai gadis ini. pada awalnya, sang gadislah yang menyatakan cinta duluan. pada akhirnya yang cinta setengah mati sampai tidak rela melepas adalah teman saya -si pria-.
selingkuh katanya. si gadis yang katanya juga -oh i can't live without you- berselingkuh. doeeer!! teman saya ini langsung shock dan sempat meminta putus karena kata -kita pacaran- yang artinya -kamu milikku- telah dikhianati.

namun pada akhirnya mereka tidak jadi putus, sang gadis lebih memilih kawan saya yang lebih ganteng ini.

ironisnya, sekarang hal ini terulang. hubungan mereka menghambar entah kenapa. bahasa gaulnya sih -gue digantungin!!- sang cowok yang teman saya ini yang kali ini emoh diputusin, atau putus, lebih tepatnya. mereka pada level blur. saya pun tidak bisa memberi nasehat lebih, karena posisi saya hanyalah teman yang diberi cerita, bukan dimintai nasehat.

ini sangaaaat mengingatkan saya pada kekasih saya yang sebelumnya adalah sahabat baik saya. haha. hubungan dia dengan pacarnya telah sampai pada usia dua tahun. dua tahun yang diisi lima kali dikhianati. saya yang baru tahu fakta itu, marah, mengumpat, sampai menangis. saya bilang dia goblok karena maumaunya dikhianatin lima kali. menurut saya dua kali saja sudah lebih dari cukup untuk mengakhiri sebuah hubungan. dan alasannya saat itu adalah usia pacaran mereka yang dua tahun sekian bulan. saya pikir itu sangat dangkal. apakah usia pacaran adalah excuse tersendiri untuk sepasang manusia yang berpacaran, yang salah satunya selingkuh, untuk mengakhiri hubungan?

saya pikir kok tidak. usia hubungan itu tidak ada hubungannya sama sekali. usia sebuah hubungan setidaknya menjadi sebatas penanda saja, bukannya alat vital untuk memutuskan bahwa kapan sebuah hubungan bisa berakhir atau tidak. kedewasaan kedua insan yang berhubungan itulah yang menjadi kunci. akal sehat juga harusnya bermain dengan fasihnya agar keputusan yang diambil tidak melulu berdasarkan usia pacaran.

well, sekarang si kawan sedang kebingungan nampaknya, menilik dari statusnya yang dipajang di facebook. mungkin sebaiknya saya hubungi dia dulu sekarang, sekedar menanyakan tawaran bir dingin di siang terik ini.

=)

malam minggu

yah, ini malam minggu lagi. malam minggu lalu saya lalui dengan kekasih saya, yah, sebut saja namanya halogen. malam minggu lalu kami lewati dengan menonton televisi, sedang ada pertandingan sepakbola nampaknya, dan entah apa lagi yang saya lupa.

malam minggu kali ini saya lewati sendirian, si halogen sedang ada kerjaan, which is, ga bisa diganggu. disentil lewat sms juga ga mempan, apalagi ditiup kupingnya lewat telepon genggam. kalau sudah begini, adanya rindu mendayu. (dan lagu dangdut berkumandang keras). sialnya, rindu ini ga bisa begitu saja diungkapkan ke si dia. maklum, kalau lagi kerja suka galak. daripada disemprot dan sakit hati, mending diem aja dan berkirim pesan singkat dengan beberapa teman.

well, ini membuat saya berpikir. menghayal lebih tepatnya, tentang beberapa hal yang saya inginkan saat malam minggu yang sempurna.
menurut saya, malam minggu yang sempurna adalah sebuah piknik dini hari menuju pagi, di sebuah bangunan tua yang sangat indah di yunani (oh, i really want to go there!!!), dengan semburat matahari di kejauhan, dengan pantai sebagai tepiannya, diiringi lagu2 The Beatles. Till There Was You dan I Will mungkin. dengan belasan bunga gerbera oranye, dan kecupan mesra, dan tentu saja, sang pria adalah George Clooney Almighty. hahhahahaa..

yah, itu kan hanya mimpi. kalau yang saya dapat hanyalah duduk berdua dengan si halogen di depan tivi, nonton acara horor sambil berpegangan tangan dan bertukar kata umpatan serta pelukan lewat tatapan mata, saya harus sangat bersyukur. mengingat saat ini saja dia sedang jauh dan tidak tersentuh. kalau sedang begini rasanya ingin menekan tombol abang gatotkaca dan menyuruhnya menjemput saya menuju tempat si halogen sambil membawa sekepal rindu, sebotol heineken, dan sebungkus LA Merah favoritnya.....

kangen koe, Su..

Jumat, 09 Juli 2010

first!

oke, ini liburan..
saatnya mulai menulis lagi. semoga saya bisa menuangkan dalam katakata setelah berbulanbulan absen menulis!!