ketika semuanya berakhir

mengawali dengan air mata, begitupun saya ketika terpaksa mengakhiri semuanya. beberapa bulan menakjubkan yang saya alam bersamanya pun akhirnya selesai. titik. fin. end. finish. tidak mengejutkan juga sebenarnya ketika keputusan itu terlontar, karena sudah lama kami tidak bertegur sapa.

sayang sekali, ketika ternyata dia tidak merasakan apa yang saya rasa. langsung saja, buanyaaaak memori bertubi tubi menyerang saya tanpa ampun. semua hal indah rasanya cuma mimpi saja. sialan, padahal bekasnya masih sangat terasa.bisa bisanya dia dengan mudah menyuruh saya move on and fnd somebody new. sucks.

the point is, dia ga pernah tau, mau tau, dan tau bagaimana rasanya mencintai seseorang sampai sakit, dan kehilangan dengan rasa yang jauuuh lebih sakit lagi pada akhirnya. sudah berminggu minggu saya mencoba menghentikan perasaan sialan bernama cinta dan rindu ini, tapi nampaknya belum bisa juga. padahal yang saya lihat, dia sudah move on easily, ga tau bagaimana saya merangkak dan mengemis agar tetap hidup.

katanya life goes on, dan itu juga yang dia bilang. nyatanya, kemaren saya sempat mati suri beberapa saat. dan memaki apapun yang di depan saya. memaki keadaan, memaki saya yang terlambat berubah, memaki dia yang entengnya pergi. sakit juga rasanya kalau sedang mengingat begini ternyata. lebih sakit lagi ketika dia mencabut sema kata dan janji indah yanng dulu pernah dihadiahkan untuk saya. i do feel so dumb now.

yah, mau saya teriak teriak sampai habis darah dan air mata juga semuah hal itu ga akan kembali. should think like grown ups do. forgiving (myself, him, our condition) and forgetting (those awful lovely memories)
adios, su. you ARE the best thing that could happen in my life.