bulan yang demikian manis itu seperti menyimpan cerita tersendiri tentang apa itu yang masih misteri. maklum, saya wanita mellow, jadi kalau lihat yang indah indah begitu, jadi ingin mendramatisir suasana. ditambah dengan perasaan yang sedang jatuh cinta, lengkaplah sudah imajinasi tentang saya dan bulan dan bercinta.
saya lalu mengirim pesan singkat kepada seorang kawan. "lihat deh bulan sama bintangnya. yahuud!" dan dia, setelah sepuluh menit, membalas "iya, smiling at us."
entah kenapa, setelah saya masuk kuliah dan merasakan beberapa perpisahan dengan kawan kawan di sma dulu, saya pada awalnya merasa sedih dan kesepian. teman teman saya mulai kuliah di banyak tempat, pergi bekerja di kota lain, bahkan mendapatkan beasiswa di benua lain. saya sering sekali merasa rindu. dan ketika itulah, saya mulai berpikir bahwa jarak itu bukanlah sesuatu yang patut disesali, dilebih-lebihkan, dibuat menjadi sebuah alasan mengapa air mata harus turun karena rindu. saat-saat labil itulah, saya menekankan pada diri saya. mereka tidak sejauh itu. kita masih di planet yang sama, memandang bulan yang sama cantiknya, merasakan matahari yang sama teriknya, merasakan langit yang sama birunya - kadang berganti dengan jingga, nila, abu-abu, sampai menghitam- . see. saya dan mereka yang saya sayang tidak sejauh itu. bahkan dulu saya sempat menahan tangis ketika tahu bahwa sahabat saya semasa sma akan kuliah di China. sangat jauh, pikir saya. sms dan telepon pun tidak akan semudah biasanya. saya tidak bisa dengan semudah dahulu curhat ke dia ketika saya ada masalah. tapi saya sadar, bulan yang sedang menggantung dengan manisnya itu mungkin juga sedang memandang kawan saya beberapa jam lalu, atau beberapa jam lagi, atau sekarang mungkin.
hey bulan yang cantik, bilang ke mance kalau saya kangen banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar